Swift

Potensi Besar Budidaya Penggemukan Sapi

Budidaya penggemukan sapi berpotensi sangat besar guna menambah dan meningkatkan incom atau pemasukan bagi peternak sapi potong namun dalam hal ini sering kali diabaikan dan sering dianggap tidak menguntungkan. itu karena sebuah pemikiran dan pola beternak yang salah dan masih cenderung beternak secara tradisional. dalam artikel kali ini mari kita bedah tentang potensi peternakan khususnya penggemukan sapi potong di indonesia.

LATAR BELAKANG

Pembangunan bidang peternakan pada dasarnya bertujuan meningkatkan produksi dan populasi ternak dalam rangka mencapai swasembada protein hewani asal ternak, sekaligus memenuhi permintaan konsumsi dalam negeri, perbaikan gizi masyarakat, meningkatkan pendapatan peternak serta membuka lapangan kerja baru. Sasaran peningkatan produksi komoditas peternakan adalah daging, susu dan telor.

Pembangunan bidang peternakan tidak bisa lepas daripemanfaatan tehnologi peternakan untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan perkembangan industri peternakan, serta peningkatan kualitas produk untuk memenuhi tuntutan konsumen terhadap bahan pangan yang bermutu.
Potensi pengembangan bidang peternakan di indonesia masih terbuka lebar.

Selama dua dasawarsa terakhir, permintaan produk peternakan indonesia semakin meningkat. hal ini disebabkan oleh pertambahan penduduk , perkembangan ekonomi, perbaikan tingkat pendidikan, perubahan gaya hidup,  harga produk semakin terjangkau serta dorongan arus globalisasi informasi, tranportasi dan perdagangan. dengan penduduk lebih dari 215 juta jiwa, Indonesia merupakan pangsa pasar peternakan potensial yang didukung oleh semakin meningkatnya daya beli masyarakat. disamping itu, potensi ekspor ternak semakin terbuka lebar.

Pembangunan bidang peternakan dilaksanakan dengan 3 pendekatan, yaitu pendekatan tehnis, pendekatan terpadu dan pendekatan agribisnis. dengan semakin tingginya permintaan terhadap produk peternakan dan mengantisipasi masuknya produk peternakan dari luar negeri di era pasar global, maka dimasa depan pembangunan peternakan diarahkan pada pendekatan agribisnis, yaitu penanganan secara utuh aspek-aspek pengadaan dan penyaluran sarana produksi, budidaya, pengolahan dan pemasaran.

Sistem agribisnis memerlukan berbagai syarat yaitu pembangunan tehnologi tinngi, manageman yang baik, sistem pemasaran yang baik, penyediaan sarana produksi dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang tinggi serta didukung dengan penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan.

PERMASALAHAN

Dengan potensi pasar yang masih besar, sudah seharusnya para pelaku usaha di bidang peternakan berusaha meningkatkan produktivitasnya, yaitu peningkatan populasi ternak, peningkatan produk hasil ternak yang di ikuti peningkatan kualitasnya.
Dalam prakteknya, usaha tersebut mengalami pelbagai permasalahanduni peternakandi indonesia. Berbagai kendala yang dihadapi bidang peternakan di Indonesia antara lain :

1. Mayoritas usaha peternakan  di indonesia berpola tradisional.

Saat ini mayoritas usaha peternakan di indonesia masih bersifat tradisisonal. dengan pola seperti itu peningkatan usaha dan produksi peternakan dihadapkan dengan berbagai kendala, diantarnya  berupa rendahnya produktuvitas karena ternak tidak mendapatkan pakan yang bermutu tinggi ( mempunyai kandungan nutrisi tinggi).

Pada budidaya penggemukan sapi, kambing dan domba, para peternak hanya nmemberikan pakan dengan rumput rumputan liar, jerami padi, jerami jagung, daun-daunan tanaman keras dan lain-lain. untuk ternak unggas yang masih banyak dipelihara dengan pola tradisisonal adalah ayam buras yang hanya diberi pakan dengan dedak padi dan limbah dapur.

Dengan pemberian pakan seperti ini sangat sulit untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi karena ternak tidak mendapatkan nutrisi yang berkualitas dan dalam jumlah yang cukup berupa zat protein, karbohidrat, mineral dan vitamin. seperti diketahui bahwa untuk menghasilkan produksi yang optimal, ternak membutuhkan standar nutrisi tertentu terutama pada kadar proteinnya.

Padahal dengan pemeliharaan yang baik ayam buras juga mempunyai kemampuan yang tinggi dalam produsi telur maupun daging, yang lebih disukai konsumen karena rasanya lebih enak. untuk meningkatkan produktifitas harus dimulai dengan peningkatan pola usaha dari tradisional ke arah intensif.

Usaha tersebut sulit dilakukan karena keterbatasan modal dan tingkat pendidikan pada mayoritas masyarakat indonesia sehingga menjadi kendala masuknya tehnologi tinggi dengan biaya dan tingkat pemahaman serta aplikasi yang sulit. solusi terbaik adalah dengan aplikasi tehnologi yang mudah dipahami dan bersifat aplikatif (mudah diterapkan) serta dengan biaya murah.

2. Tingginya Biaya Pakan pada Peternakan Skala Industri



Peternakan skala industri pada saat ini menghadapi kendala berupa tingginya harga pakan buatan (konsentrat) yang menyebabkan usaha budidaya kurang efisisen.
Pada peternakan ayam ras, kebutuhan pakan saat ini mencapai jutaan ton. kebutuhan bahan bakunya (jagung, bungkil kedelai dan tepung ikan) dipenuhi dari produk nasional dan impor dengan proporsi impor yang tinggi.

Volume bahan baku impor makin besar karena diperkirakan tiap tahun terjadi peningkatan produksi dan konsumsi pakan ternak. Tingginya harga pakan otomatis mempertinggi biaya produksi karena merupakan 70%-80% dari total biaya budidaya. sehingga biaya produksi 1kg bobot hidup ayam broiler bisa mencapai Rp. 6.000,00 bahkan kadang-kadang lebih. untuk mendapatkan keuntungan, harga jual broiler hidup harus lebih tinggi daripada angka tersebut.

Pada kenyataannya, sering kali harga dibawah angka tersebut sehingga tidak mengherankan jika banyak peternak yang gulung tikar ketika harga broiler jatuh, terutama para peternak mandiri. pada peternakan sistem kemitraan, harga pakan justru lebih tinggi daripada harga pasar karena peternak mendapatkan sarana produksi pinjam hutang dan penentuan bonus berdasarkan stansar angka FCR (Feed Conversion Ratio ). Sehingga penggunaan tehnologi dalam bidang pakan ternak yang dapat meningkatkan efisiensi pakan ( menurunkan angka FCR ) perlu dilakukan.

Pada peternakan Sapi, walaupun komponen impor lebih kecil daripada bahan baku lokal, tetapi biaya pakan dengan pola intensif juga masih tinggi sehingga untuk menghasilkan 1kg bobot hidup bisa diperlukan biaya sekitar Rp.10.000,00. sehingga perlu penggunaan bahan tambahan selain pakan yang dapat meningkatkan produktifitas ternak secara signifikan / nyata tanpa menambah biaya produksi terlalu tinggi. artinya penambahan biaya produksi tersebut masih lebih rendah daripada tambahan hasil yang diperoleh.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama usaha peningkatan produktifitasusaha peternakan di Indonesia adalah masih dominannya pola budidaya tradisional karena keterbatasan modal dan tehnologi tepat guna serta tingginya harga pakan pada budidaya peternakan intensif.

PENANGANAN MASALAH

Dengan adanya permasalahan-permasalahan diatas, perlu tindakan nyata untuk mengatasinya. PT.NATURAL NUSANTARA memberikan alternatif solusi dengan tehnologi di bidang nutrisi ternak, yaitu dengan menghadirkan  produk yang namanya VITERNA yang bertujuan agar usaha peternakan lebih efektif ( mampu menaikan produksi secara kuantitas dan kualitas), efisien ( mampu memberikan kenaikan keuntungan ekonomi ) dengan tehnologi yang aplikatif ( mudah diterapkan/digunakan dan dimengerti oleh peternak).

 VITERNA  diformulasikan dengan basis tehnologi asam amino  yang berfungsi menambah dan melengkapi nutrisi ternak dari pakan ternak, karena viterna merupakan suplemen nutrisi murni yang siap dicerna, serta mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencernakan ternak.
selain itu dengan basis tehnologi asam amino tersebut, viterna mampu memacu sistesis/pembentukan protein tubuh. sehubungan dengan permasalahan diatas, maka peran viterna adalah sebagai berikut :

1. Dengan pola tradisional sangat sulit untuk mendapatkan produktifitas yang tinggi karena ternak tidak cukup mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi yang optimal. penggunaan tehnologi dibidang pakan yang ada sekarang ini juga kurang aplikatif karena terlalu rumit dan mahal.

sehingga peternak tradisional kurang tertarik untuk memahami dan mengaplikasikan dalam budidaya ternaknya. pada penggemukan sapi, kambing dan domba system tradisional, rendahnya produtifitas tersebut ditunjukan dengan rendahnya pertambahan berat badan per hari ( ADG = Average Daily Gain) dibawah potensi yang sebenarnya yang dimiliki oleh suatu jenis ternak. hal ini disebabkan nutrisi yang masuk tidak memenuhi standar kebutuhan untuk penggemukan yang optimal, terutama kadar protein sebesar 12%. pakan yang diberikan biasanya hanya berupa jerami padi denga kadar protein 4,3%, jerami jagung 8,1%, dan rumput-rumputan liar tanpa dilengkapi konsentrat (yang mempunyai kadar protein tinggi).

Dengan penambahan VITERNA, akan mempertinggi dan melengkapi nutrisi pakan karena viterna mengandung nutrisi siap pakai / nutrisi instant ( sudah jadi dan langsung dipergunakan oleh ternak) berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dalamjumlahyang cukup seimbang. protein yang kurang pada pakan hijauan akan ditambah oleh protein dalam VITERNA sehingga walaupun hanya dengan pemeliharaan system tradisional produktifitas dapat meningkat.
VITERNA sangat mudah diaplikasikan sehingga para peternak tradiosional dengan tingkat pendidikan yang rendahpun bisa menggunakannya dalam budidaya ternaknya.

2. Pada peternakan pola intensif, yang mengalami inefisiensi karena tingginya harga pakan maka peranan viterna sangat penting. sebagai bahan dengan kandungan nutrisi murniyang lengkap, viterna mampu meningkatkan pertumbuhan dan pertambahan berat badan per hari sehingga ternak tumbuh lebih cepat dan dapat mencapai bobot panen dalam waktu yang lebih cepat dari biasanya atau pada umur panen yang sama denganbiasanya tetapi diperoleh bobot yamg lebih tinggi. hal ini disebabkan karena viterna menambah dan melengkapi kandungan nutrisi pakan berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Pertumbuhan ternak lebih ditentukan oleh kadar protein dalam pakan baik jumlah maupun kelengkapan asam aminonya. kadar protein yang tinggi dan jenis asam amino yang lengkap dalam viterna memungkinkan ternak tumbuh dengan cepat, secara tehnis semakin cepat ternak tumbuh dan masa panen lebih cepat, maka jumlah pakan yang dikonsumsi menjadi lebih rendah, sehingga angka FCR (Feed Conversion Ratio) menjadi kecil dan terjadi peningkatan efisiensi pakan dan penurunan biaya produksi per kilogram bobot hidup.

Budidaya penggemukan sapi maupun ayam, biaya pakan cenderung dianggap sebagai besaran tetap karena harganya cenderung stabil (tanpa perubahan kurs mata uang) yang proporsinya 70%-80%. jika mampu menurunkan biaya pakan dengan peningkatan efektifitas dan efisiensi konsumsi pakan, maka pengaruhnya sangat besar terhadap total biaya produksi. hal ini akan meningkatkan ketahan usaha terhadap gejolak harga jual produk yang sering terjadi.

Anda Mungkin Menyukai

2 komentar

  1. Bagi para peternah jangan ragu, kembangkan komoditas peternakan anda bersama viterna.

    BalasHapus
  2. jual azolla bandung - telp / what apps : 0896 3650 3911
    sedia bibit azolla pengiriman seluruh NKRI / tanaman paku air per paket per 1kg

    kegunaan azolla :
    - penghijau dan penjernih air kolam ikan, sawah, kolam terpal, kolam semen, taman air
    - pakan alternatif alami ikan gurame, nila, mujair, mas, koi, lele, hias, belut, patin dll
    - pakan alternatif unggas : ayam, bebek, entog, angsa, broiler, pelung, bangkok, buras/kampung dll
    - pakan alternatif / pengganti rumput utk sapi, kambing, kerbau, domba tanpa ngarit / kemarau
    - bahan baku pupuk hijau & kompos alami utk tanaman pekarangan, sawah, kebun, lahan gambut jadi sambil berkolam skalian punya stok pupuk sendiri..
    - sebagai alternatif pengurai air limbah / lahan kritis berair sperti : bekas galian c, air tpa sampah, penetral air kolam pemancingan, air selokan limbah industri rumahan tahu /tempe / makanan tradisional
    - penstabil keasaman air / PH dan kadar oksigen terutama kolam buatan : terpal, bak semen, toren cor tebar padat
    - kandungan dan kegunaan lain ny bisa cari di google

    what apps / sms / telp / bbm : (pasti dibales)
    salam hijau dan kembalikan tanah air sebagai mana fungsi nya tanpa bahan kimia..

    BalasHapus