Swift

TEHNOLOGI NASA PENGGEMUKAN SAPI

Penggemukan sapi adalah usaha pemeliharaan ternak sapi dengan cara mengandangkan secara terus menerus selama periode tertentu yang bertujuan meningkatkan produksi daging dengan mutu yang lebih baik sebelum sapi dipotong. Untuk itu kebutuhan nutrisinya harus terpenuhi dengan baik, sehingga mampu memacu peningkatan bobot badan sapi dalam waktu singkat.

www.penggemuksapi.com
TERNAK SAPI


Sistem penggemukan sapi di indonesia dikenal dengan sistem kereman. Penggemukan sapi dengan sistem kereman dilakukan dengan cara menempatkan sapi-sapi dalam kandang secara terus menerus selama berbulan-bulan. sistem ini tidak begitu berbeda dengan penggemukan sapi dry lot, kecuali tingkatnya yang masih sederhana.

Pemberian makan dan air minum dilakukan dalam kandang yang sederhana selama berlangsungnya proses penggemukan. Pakan yang diberikan terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan perbandingan sesuai dengan ketersediaan pakan hijauan dan konsentrat. apabila pakan hijauan tersedia lebih banyak maka hijauanlah yang diberikan lebih banyak. begitu juga sebaliknya, apabila pakan konsentrat mudah diperoleh, tersedia lebih banyak dan harganya lebih murah maka pemberian konsentratlah yang diperbanyak. namun ada pula peternak yang hanya memberikan pakan hijauan saja tanpa pemberian konsentrat atau pakan lainnya. sudah barang tentu hal ini dapat dilakukan pada daerah-daerah yang masih potensial menyediakan hijauan.

Pengertian konsentrat dalam penggemukan sapi sistem kereman adalah sederhana, yakni hanya terdiri dari satu jenis dan paling banyak dua jenis bahan pakan saja, misalnya, konsentrat itu hanya berupa dedak padi saja atau ampas tahu, ataupun hasil ikutanindustri pertanian lainnya. adapula yang membuat konsentrat itu berupa campuran dedak padi dan ubi kayu yang dilumatkan dan kemudian direndam dalam air panas dalam beberapa saat.

www.penggemuksapi.com
SAPI KEREMAN

Penggemukan sapi dengan sistem kereman ini terdapat di Indonesia dan banyak dilakukan di daerah - daerah  seperti Magetan, Wonogiri, Boyolali, Wonosobo, Lamongan, Bondowoso, Banyuwangi, Sulawesi Selatan dan Aceh.

Ada beberapa faktor yang mendukung berkembangnya usaha penggemukan sapi dengan sistem kereman dibeberapa daerah yaitu :

  1. Bakalan sapi untuk penggemukan cukup tersedia dan relatif mudah diperoleh.
  2. Ketersediaan hijauan, termasuk limbah pertanian cukup potensial dan tersedia sepanjang tahun.
  3. Ketersediaan ikutan industri pertanian seperti ampas tahu, ampas brem, ampas nanas dan sebagainya cukup potensial dan tersedia sepanjang tahun.
  4. Kotoran sapi berupa pupuk kandang sangat diperlukan untuk memupuk tanaman penduduk. Pada umumnya sapi bakalan yang digunakan untuk penggemukan sistem kereman adalah sapi jantan yang telah berusia sekitar 1-2 tahun dalam kondisi kurus dan lama penggemukan berkisar antara 4-6 bulan. Pertambahan berat badan pada penggemukan sistem kereman ini sangat bervariasi dan terutama tergantung pada pakan atau ransum yang diberikan.
  5. Penelitian yang telah dilakukan di daerah- daerah misalnya dengan pemberian ransum berupa hijauan, konsentrat jadi, dan ditambah dengan ampas brem akan mendapatkan pertambahan bobot rata-rata 0,8 kg/hari. 
  6. penelitian  yang dilakukan pada peternakan sapi Ongol dan pejantan sapi perah juga diperoleh pertambahan bobot rata-rata masing-masing adalah 0,52 kg/hari dan 0,4 kg/hari dengan hanya memberikan hijauan saja tanpa ada penambahan konsentrat. apabila ransum yang diberikan hanya hijauan saja maka pertambahan bobot badan yang dicapai tidak setinggi pertambahan bobot badan yang mendapat ransum berupa hijauan dan konsentrat.

Setelah mempelajari sistem penggemukan sapi sistem kereman yang sederhana diatas maka
PT.NATURAL NUSANTARA berinovasi dengan menciptakan sebuah vitamin dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan vitamin, protein dan mineral yang kurang pada pakan yang diberikan pada sapi-sapi di penggemukan sapi sistem kereman diatas dimana produk tersebut adalah VITERNAplus.

VITERNAplus

VITERNAplus merupakan nutrisi atau suplemen pakan ternak yang diolah dari berbagai macam bahan alami ( hewan dan tumbuhan ) untuk memenuhi zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh ternak.

Dimana manfaat Viternaplus antara lain :

1. Meningkatkan Kuantitas

  • Peningkatan Average Daily Gain/ADG bagi sapi dan peningkatan bobot panen pada ayam
  • Kualitas daging ( mengurangi kandungan kolesterol)
  • Kesehatan ternak ( mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit ) semua merupakan aspek K3
2. Memacu enzim-enzim pencernakan ternak
3. Memberikan mineral-mineral esensial maupun non esensial
4. Memberikan berbagai nutrisi alami untuk pertumbuhan ternak ( protein, lemah, vitamin dsb)
5. Menambah kandungan asam-asam lemak dalam rumen/lambung ternak.
6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pakan (TDN)
7. Mengandung hormon pertumbuhan alami untuk mempercepat pertumbuhan ternak.
8. Meningkatkan nafsu makan.
9. Mengurangi kandungan kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran pada ternak.
10.Produk alami aman untuk ternak dan lingkungan.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggemukan sapi dengan sistem kereman dengan pemberian pakan hijauan dan konsentrat  yang awalnya mendapatkan pertambahan bobot rata-rata 0,8 kg/hari dan dengan sistem pemeliharaan yang sama namun ditambah dengan pemberian produk nasa yang berupa VITERNAplus ternyata didapatkan pertambahan bobot rata-rata 1,2-1,5 kg/ hari tergantung jenis sapi yang dipelihara. Dengan begitu pemakaian VITERNAplus menunjukan perbedaan yang sangat signifikan pada ternak dan dengan kualitas daging yang bagus tentunya. namun untuk memperoleh hasil yang lebih optimal ada nutrisi pendukung untuk melengkapi nutrisi yang terkandung dalam VITERNAplus. produk tersebut adalah POCNASA DAN HORMONIK

PAKET PETERNAKAN


Menafsir Berat Badan Sapi

Penimbangan adalah cara terbaik dalam menentukan berat badan sapi bakalan. namun ini tidak praktis dilakukan dipasar hewan. Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan berat badan sapi, ada baiknya dipertimbangkan untuk bekerjasama dengan pedagang hewan yang sudah berpengalaman (blantik) dengan imbalan untuk setiap ekor yang dibeli. Hal ini didasarkan pada pengalaman bertahun-tahun si blantik yang mampu menaksir berat badan sapi tanpa menimbangnya.

 Disamping itu, digunakan pula RUMUS tertentu, seperti SCRHOOL ( Denmark) yang menggunakan variable lingkar dada dan panjang badan. Lingkar dada diukur dengan melingkarkan meteran kain pada badanya, tepatnya dibelakang kaki depan. panjang badan diukur dari bahu sampai sisi pangkal ekor.

Penafsiran berat badan memiliki bias antara 5-10%.

Rumus Scrhool
Berat Badan = Lingkar Dada (LD) cm

Rumus Modifikasi
Berat Badan = Lingkar Dada(LD)cm / Panjang Badan (PB) cm

Keterangan :

  • Lingkar Dada diukur melingkar pada posisi dibelakang tonjolan pundak sapi di bagian atas dan bagian belakang kaki depan.
  • Panjang Badan diukur memanjang dari bahu sampai tunjolan tulang duduk.


Demikian artikel ini kami tulis semoga bisa menjadi pembelajaran bagi para peternak penggemukan sapi potong dan semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
SALAM SUKSES BERSAMA NASA


Anda Mungkin Menyukai

0 komentar