Swift

ANALISA USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

Penggemukan sapi potong di indonesia saat ini sangat di galakkan dalam rangka memenuhi kebutuhan daging sapi di pasaran setiap harinya, dalam usaha pemeliharaan penggemukan sapi potong tidak pernah lepas dari tehnik dan panduan cara beternak sapi potong agar usaha berjalan lancar dan memperoleh hasil secara maksimal serta perputaran bisnisnya juga semakin cepat.



Dalam artikel berikut kami sampaikan analisa perhitungan usaha penggemukan sapi dengan sistem modern sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasokan daging dan meningkatkan penghasilan peternak sapi potong dengan optimal.

Guna membantu rekan - rekan yang akan memulai usaha ini, saya cantumkan perkiraan biaya dan kebutuhan yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis penggemukan sapi ini. Adapun secara mendetail, dapat anda rubah sendiri sesuai kebutuhan. Dalam hitungan ini, kita anggap biaya sewa lahan tidak ada / lahan milik sendiri. Seiring dengan harga daging sapi yang naik turun, maka harga penjualan dapat berubah sewaktu - waktu. Begitu pula dengan harga sapi bakalan, kita perkirakan per ekornya adalah Rp. 7.500.000 dengan berat sekitar 250kg. Sedangkan periode penggemukan yang saya gunakan adalah lima bulan. Jadi mari kita mulai perhitungannya.

Dalam satu periode, kita akan mengeluarkan biaya pakan (HMT) sebanyak :
HMT (hijuan makan ternak) 20 kg x 10ekor x 150hari x Rp.500
Konsentrat 3 kg x 10ekor x 150hari x Rp. 1.500
Pakan tambahan 3 kg x 10ekor x 150hari x Rp. 500

Pembuatan Kandang :

1. Kandang 30 meter persegi x Rp. 300.000 = Rp. 9.000.000
2. Kebutuhan dan alat - alat di kandang = Rp. 500.000

Biaya Variabel (dapat berubah) : 

1. Sapi bakalan 10 x 250 kg x Rp. 30.000 = Rp. 75.000.000
2. Pakan hijuan (HMT) = Rp. 10.000.000
3. Konsentrat = Rp. 6.750.000
4. Pakan Tambahan = Rp. 2.250.000
5. VItamin dan obat cacing untuk 10 ekor sapi = Rp. 100.000
6. VITERNA 50 botol x 48.000 (untuk 10 ekor sapi masa pelihara 150hari) = Rp.2.400.000
Total Biaya Variabel = Rp. 92.500.000

Biaya Tetap :

1. Tenaga Kerja 1 orang x 5bulan x Rp. 800.000 = Rp. 4.000.000
2. Penyusutan kandang 10 % x Rp. 12.000.000 = Rp. 1.200.000
3. Penyusutan peralatan = Rp. 250.000
Total Modal Tetap = Rp. 5.450.000

Total biaya untuk usaha = Rp. 92.500.000 + Rp. 5.450.000 = Rp. 97.950.000

Pendapatan :

Didapat dari penjualan sapi dan kotoran sapi. Penambahan berat badan sapi 1,5 kg x 150hari = 225kg/ekor/periode dan berat badan sapi sekarang untuk setiap ekor adalah 475 kg. Berat keseluruhan sapi adalah 10ekor x 475 kg = 4.750 kg dengan harga daging sapi Rp. 40.000/kg.
Pendapatan dari penjualan daging adalah Rp. 142.500.000
Pendapatan dari penjualan kotoran ternak 6.000 x Rp. 200 = Rp. 1.200.000
Total pendapatan kita adalah Rp. 142.500.000 + Rp. 1.200.000 = Rp. 143.700.000

Keuntungan bersih :
 
Rp. 143.700.000 (pendapatan) – Rp. 97.950.000 (modal yang keluar) =  Rp.45.750.000(keuntungannya)

Demikian tadi info yang dapat saya berikan. Bisa kita tarik kesimpulan bahwa bisnis ini menjanjikan keuntungan yang tidak main - main. Apalagi semakin besar lahan dan jumlah sapi yang kita pelihara. Kita kesampingkan kendala yang menghambat. Perkembangan tubuh sapi dipengaruhi oleh pakan, faktor genetik, dan manajemen perawatan. Jika salah satu dari 3 hal tersebut kita lalai, maka itulah yang mematikan usaha kita. Oleh karenanya belajar dan sharing terlebih dahulu sangat disarankan. Kita perhitungkan waktu yang tepat, sebagai contoh sapi siap jual saat idul adha. 
 
Keuntungan kita gunakan untuk mengembangkan usaha, mulai dari kecil sampai berkembang. Jangan ragu untuk mulai membibit ternak sendiri jika kita sudah merasa bisa dan lancar dalam menggemukkan sapi, karena dapat menghemat modal pembelian sapi. Cari channel dan link sebanyak - banyaknya, maka niscaya segalanya akan tercapai. Semoga panduan singkat kami bermanfaat, semoga menginspirasi.


Anda Mungkin Menyukai

1 komentar